Logo

BPS Dorong Perempuan Promosikan Komoditi Bengkulu

Bengkulu – Kepala BPS Provinsi Bengkulu Dyah Anugrah Kuswardani mengatakan salah satu tujuan dilakukannya Seminar Nasional dengan tema Pariwisata Bengkulu Di Era Industri 4.0 Menuju Wonderful Bengkulu 2020, untuk mendorong produk – produk Provinsi Bengkulu bisa maju. Sebab itu, kata dia, BPS menghadirkan Yohanna Keraf chief community officer Du’Anyam.

“Du’Ayam merupakan komunitas ibu-ibu yang membuat kerajinan Ayaman, yang saat ini telah mampu membuat ibu-ibu di NTT sejahtera. Produknya pun telah mendunia,” katanya, Senin (7/10/19).

“Kita juga ingin ibu-ibu di Provinsi Bengkulu bisa melakukan hal yang sama. Karena Provinsi Bengkulu juga memiliki produk-produk yang tidak kalah seperti batik basurek serta emping,” pungkasnya.

Produk Bengkulu itu, meskipun sudah diketahui banyak orang, namun pengembangan pasarnya belum begitu pesat. Seperti yang dilakukan Du’Anyam NTT.

“Dari data BPS Provinsi Bengkulu, kita punya potensi dari perempuan Bengkulu yang tidak terlibat dalam angkatan kerja. Memiliki pendidikan yang tinggi, dari survei terhadap akses internet 41 % perempuan Bengkulu mengakses internet. Artinya untuk bisnis online masih bisa dikembangkan,” terangnya

Dia mengatakan orang yang tahu Provinsi Bengkulu, hampir mayoritas tahu dari keluarga atau teman mereka yang ada di Bengkulu. Maka, jika tidak ada ikatan dengan Bengkulu orang-orang tidak tahu Bengkulu.

“Dari data BPS, baru orang-orang Bengkulu yang tahu. Sedangkan tahu dari orang luar Bengkulu belum begitu signifikan. Ini mungkin karena belum gencarnya melakukan promosi,” imbuhnya.

Dyah menekankan bahwa disini perlu peran serta semua masyarakat dalam melakukan promosi.

“Contohnya saat kita lagi melakukan aktifitas arung jeram di Lebong, bisa kita sebarkan di medsos. Hal ini akan membantu promosi objek wisata yang ada di Provinsi Bengkulu,” ujarnya mengakhiri.

Reporter : Yudi Arisandi