Logo

Aksi Super Damai 212, Berisi Tausiyah, Doa dan Solat Jumat

Peserta yang antusias mendengarkan tausiyah dari beberap ustadz di Bengkulu

Peserta yang antusias mendengarkan tausiyah dari beberap ustadz di Bengkulu

Peserta yang antusias mendengarkan tausiyah dari beberap ustadz di Bengkulu

Peserta yang antusias mendengarkan tausiyah dari beberap ustadz di Bengkulu

bengkulunews.co.id – Aksi bela Islam jilid III atau yang dikenal dengan aksi super damai 212 sangat berbeda dengan aksi sebelumnya. Kali ini aksi yang dilaksanakan di Mesjid Raya Baitul Izzah ini berlangsung penuh hikmat yang di dalamnya brisikan tausiyah, doa dan solat Jumat bersama (2/12).

Disampaikan Gubernur Bengkulu Dr. H. Ridwan Mukti MH di atas podium, dalam aksi super damai 212 ia sangat senang Forum Umat Islam Bengkulu (FUIB) mengisi dengan kesejukan dan membangun, “Semoga ini pererat tali silaturahim kita, mempererat tali persaudaraan, dan semoga mendapat ridho dan keberkahan Allah SWT,” ungkapnya.

Lanjut dia, apa yang terjadi di Jakarta tidak berdampak buruk terhadap kita. “Kita doakan dari sini, semoga berjalan baik, semoga kerja keras dan amanah membuahkan hasil positif. Alangkah baiknya jika suasana sejuk dan damai seperti ini, bisa kita lakukan secara terus menerus dan berkelanjutan,” katanya.

Disamping itu, Walikota Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE dalam tausiyahnya mengatakan, tidak ada yang bisa menyelematkan di akhirat nanti. Tidak Walikota, tidak juga Gubernur, bahkan Presiden. “Hanya Allah SWT yang bisa menyelamatkan,” teriaknya.

Sebagai perwakilan pemuda, Ustadz Farhan menyampaikan tausiyah, bahwa kejadian yang menimpa Indonesia saat ini bukanlah hal yang kebetulan. Allah itu maha merekayasa dan kejadian ini sudah ditetapkan olehnya. “Tidak ada yang diciptakannya secara kebetulan. Mulai dari Buni Yani yang menyebarkan rekaman tersebut,” ujarnya.

Saudara yang berada dirumah, dituturkan Farhan, jangan membully. Manusia bukan hanya Gubernur, bukan juga Kondektur, semuanya nanti akan masuk kubur,” tegasnya.

Disisi lain FUIB mendukung aparat penegak hukum dalam menyelesaikan kasus dugaan penistaan agama ini. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengajak umat Islam menjauhi anarkis. “Mari kita bersama menjaga empat dasar negara, dan mengajak pejabat agar dapat menjaga etika serta norma yang berlaku, khususnya dalam berucap. Ini jadi pelajaran bagi semua agar tidak menimbulkan keresahan bagi rakyat,” singkatnya.

Aksi ini dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu, SKPD Provinsi, tokoh masyarakat, anggota DPD, DPR dan DPRD serta masyarakat umum lainnya.

Peserta yang ikut dalam aksi ini sekitar 4000 orang. Semuanya tertib dan damai.

Kegiatan dilanjutkan dengan Solat Jumat berjamaah. Khatib mantan Gubernur Bengkulu, Ustadz H. Junaidi Hamsyah S.Ag, M.Pd.(cw2)