Logo

Akibat Kenaikan BBM, Usaha Tour and Travel di Kota Bengkulu Merugi

BENGKULU – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sangat tinggi memberikan dampak terhadap sejumlah sektor, tak terkecuali usaha Tour and Travel di Kota Bengkulu, salah satunya. Naiknya harga BBM tersebut membuat pengusaha Tour and Travel terpaksa menaikkan harga tiket.

Namun hal tersebut justru tidak berpengaruh terhadap usaha mereka. Karena selain harga BBM yang mahal, kesulitan untuk mendapatkan BBM juga menjadi pemicu sepinya penumpang.

Sebab, diketahui hingga kini antrean panjang di sejumlah SPBU di Kota Bengkulu masih kerap terjadi. Akibatnya, usaha mereka anjlok hingga 50 persen.

“Jadi bingung kita kini. Sudah minyak mahal, kini dibatasi. Selain itu kini lah sulit juga didapat. Berhari-hari antri. Tolonglah pemerintah solusinya yang terbaik untuk kita masyarakat kecil ini,” ungkap Muhammad Fadli, pemilik usaha Tour and Travel, Kamis (29/09).

Senada disampaikan Ririn. Pemilik usaha Tour and Travel di Kampung Bali, Kota Bengkulu ini juga merasakan dampak yang serupa. Penumpang satu orang pun kini sulit dicari karena lamanya mobil mengantri BBM.

Diakui Ririn, dia setuju jika BBM naik. Asal, kata dia jangan sampai sulit untuk dicari. Apalagi, kata Ririn, kini BBM juga dibatasi.

“Sulit sekali kini. Mobil kita tidak berangkat-berangkat kini karena tidak ada BBM. Dampaknya luar biasa kepada kita,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang sopir travel, Iwan mengaku sudah satu bulan tidak mendapatkan penumpang akibat berhari-hari harus mengantri untuk mendapatkan BBM. Hal itu membuat penumpang membatalkan keberangkatan karena lama menunggu.

“Sudah satu bulan saya tidak berangkat. Karena waktu habis dengan mengantri minyak saja. Tolonglah pemerintah berikan solusi yang terbaik agar tidak merugikan kami,” tutup Iwan.