Logo

Aat Surya Safaat: Joko Santoso Layak Jadi Ketua Timses Prabowo

Wartawan senior Aat Surya Safaat (kiri) bersama mantan Panglima TNI Djoko Santoso (kanan)

Wartawan senior Aat Surya Safaat (kiri) bersama mantan Panglima TNI Djoko Santoso (kanan)

JAKARTA – Wartawan senior Aat Surya Safaat mengapresiasi penunjukkan mantan Panglima TNI Djoko Santoso untuk memimpin Tim Pemenangan Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno pada Pilpres 2019.

“Sepanjang yang saya amati, Djoko Santoso adalah jenderal yang sangat berdedikasi, mempunyai kemampuan lobi yang mumpuni, dan bisa diterima di semua kalangan, tetapi dia dikenal tetap rendah  hati dan tidak suka menonjolkan diri,” katanya di Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Penulis buku “Djoko  Santoso Bukan Jenderal Kancil” itu menanggapi penunjukan Djoko Santoso sebagai ketua Tim Pemenangan Pasangan Prabowo-Sandiaga sebagaimana dikemukakan Prabowo pada ulang tahun Djoko Santoso pekan lalu.

Aat mengatakan, putera Solo kelahiran 8 September 1952 itu adalah sosok yang bisa berfikir jernih dan tajam untuk berbagai urusan, mulai dari strategi tempur, manajemen pengelolaan massa, reformasi TNI, penciptaan perdamaian, sampai mendorong kembali gerakan Keluarga Berencana (KB) Nasional.

“Djoko Santoso juga berpegang pada adagium jawa ‘Sepi ing pamrih rame ing gawe’, alias karya nyata yang diutamakannya ketimbang berwacana sampai berbusa-busa di depan  media untuk kepentingan pencitraan,” kata mantan Direktur Pemberitaan Kantor Berita ANTARA yang juga pernah menjadi Kepala Biro ANTARA di New York itu.

Menurut Aat, Djoko Santoso sendiri berulang kali menyatakan ingin memberikan kontribusi nyata
dalam membayar hutang sejarahnya sebagai rakyat yang meniti karier militer, mulai dari bawah hingga menduduki posisi tertinggi di TNI, yakni sebagai Panglima TNI.

Djoko Santoso, sambungnya, adalah tokoh yang mampu meredam konflik di Ambon pada 2002, setelah dua Dua Pangdam XVI/Pattimura sebelumnya gagal. Padahal banyak kalangan berpendapat, konflik berdarah yang  bernuansa SARA itu akan selesai dalam 50 tahun.