
BENGKULU – Para pedagang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan di kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah merasa resah dengan kondisi pohon-pohon mati yang terancam tumbang. Hal ini ungkapan oleh Reka, Sekretaris Perhimpunan Pedagang Danau Dendam Tak Sudah, ia menyebut keberadaan pohon-pohon tersebut bisa menimbulkan bahaya bagi pengunjung dan pedagang.
“Kami sangat khawatir jika pohon-pohon yang sudah mati ini tidak segera ditebang, karena bisa membahayakan keselamatan pengunjung maupun pedagang yang berada di sekitar kawasan wisata,” ujar Reka.
Menurut Reka, pohon yang masih hidup dan sehat sebaiknya dibiarkan tumbuh, karena memiliki manfaat besar bagi lingkungan. Namun, pohon yang sudah mati seharusnya segera dipangkas untuk menghindari potensi kecelakaan.
“Pohon-pohon yang sehat tentu tidak boleh ditebang karena berfungsi sebagai peneduh dan melindungi danau dari abrasi. Tetapi pohon yang sudah mati harus segera ditebang agar tidak menimbulkan bahaya bagi siapa pun,” terangnya.
Selain itu, cuaca ekstrem yang sering melanda dalam beberapa hari terakhir juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para pedagang. Angin kencang dan hujan deras dapat memperburuk kondisi pohon-pohon yang sudah rapuh, sehingga menambah risiko pohon tumbang.
“Saat ini, belum ada tindakan dari pihak berwenang untuk menangani masalah pohon-pohon yang sudah mati ini. Para pedagang berharap agar ada koordinasi antara pemerintah daerah, Dinas Lingkungan Hidup, dan pihak pengelola wisata untuk segera menanggulangi masalah ini,” ungkap Reka.
Para pedagang juga berharap pihak berwenang segera mengambil langkah tegas, seperti memantau dan memotong pohon-pohon yang berpotensi membahayakan, agar kejadian yang tidak diinginkan dapat dihindari.
“Kami berharap agar ada perhatian lebih dari pemerintah atau pihak pengelola kawasan wisata untuk segera menanggulangi pohon-pohon mati ini. Jangan sampai sudah ada kejadian baru ada tindakan,” tutup Reka.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!