Logo

Bisnis Online Juga Disensus

bengkulunews.co.id – Ada yang berbeda pada Sensus Ekonomi 2016 ini dengan sensus 10 tahun lalu. Berkembangnya teknologi informasi dinilai membuat bisnis online maju pesat, bertumbuh dan berkembang. Hal itu juga menjadi dasar Badan Pusat Statistik (BPS) memasukkan sektor bisnis online menjadi sasaran dalam SE2016 nanti.

Diakui oleh Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Aden Ghultom bahwa bisnis online merupakan item sasaran baru dalam sensus ekonomi. Pada sensus sebelumnya, sektor ini tak didata.

Aden memaparkan setidaknya ada 4 karakteristik ekonomi non pertanian yang nantinya akan didata. Pertama yakni usaha dengan tempat permanen, kemudian usaha dengan tempat semi dan non permanen, ketiga usaha yang bersifat mobile seperti pedagang keliling, dan yang terakhir yakni usaha rumahan.

“Jadi bisnis online yang barangkali dikerjakan dirumah, tetap akan didata oleh petugas sensus,” katanya dikantor BPS Provisi Bengkulu. Jumat (18/3)

Pelaku bisnis online, menurut Aden memang seperti sulit dipantau. Namun untuk SE2016 ini, petugas sensus akan lakukan pendataan secara door to door.

“Petugas door to door, mereka akan mendatangi rumah ke rumah untuk mendata, termasuk item lainnya,” tutur Kepala BPS Provinsi Bengkulu.

Aden Ghultom lalu mengatakan, sensus yang akan digelar 1-31 Mei, setidaknya 2 ribu petugas akan dikerahkan menyebar di seluruh wilayah ekonomi non pertanian Provinsi Bengkulu.

Membenarkan pernyataan wakil Gubernur Rohidin Mersyah. Hasil dari olah data SE2016, menurutnya bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk mengetaui posisi, level, daya saing usaha. Baik yang sedang dirintis maupun yang akan dibangun.

Seperti kata Rohidin, data harus benar dan lengkap. “Pemerintah membutuhkan data yang komperhensif, untuk mengetahui kondisi perekonomian bangsa,” kata Rohidin yang bersama lakukan jumpa pers di BPS Provinsi Bengkulu.(122)