Logo

Yonarmed 12/Divif 2 Usir Jutaan Keberadaan Kelelawar di Benteng Van Den Bosch

Ngawi – Yonarmed 12/Divif 2 membersihkan salah satu destinasi wisata sejarah Benteng Van Den Bosch dari keberadaan kelelawar liar. Pembersihan hewan itu karena diduga sumber dari corona virus disease (covid-19).

“Hari ini kita terjunkan puluhan prajurit yang bersinergi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi untuk melaksanakan pembersihan kelelawar yang ada di Benteng Van Den Bosch,” kata Danyonarmed 12/Divif 2 Kostrad Letkol Arm Ronald F Siwabessy, Selasa (31/3/20).

Dia mengatakan, meskipun masih terdapat polemik tentang penyebab pasti dari Covid-19, namun virus ini diduga memiliki keterkaitan dengan kelelawar.

“Berdasarkan pemberitaan yang beredar di masyarakarat bahwa virus corona ini berasal dari kelawarar,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, pembersihan kelelawar yang dilakukan hari ini selain salah satu langkah mencegah penyebaran Covid-19, juga menjaga stabilitas serta kenyamanan masyarakat Ngawi dari kekhawatiran akan keberadaan kelelawar yang ada di area Benteng Van Den Bosch itu.

“Langkah pembersihan yang kita ambil, dengan cara tidak dimusnahkan, melainkan dengan mengusir keberadaan kelelawar, dan membersihkan area Benteng tersebut,” jelasnya.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan kenapa kelelawar tersebut tidak dimusnakan, terang Ronald, dampak lain dari hasil pemusnahan itu sendiri.

“Iya, baik dari sisi kesehatan maupun keseimbangan ekosistem alam itu sendiri. Bahwa populasi kelelawar di Benteng Van Den Bosch berjumlah jutaan,” ujarnya.

Disamping itu, kata Ronald, menjaga populasi kelelawar yang sehat dengan tidak mengganggu, mengkonsumsi serta tidak membasminya, merupakan salah satu cara yang bijak sebagai upaya dalam mencegah penyebaran penyakit sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem alam.

“Ingat lho ya, kita bersihkan, bukan dimusnahkan, karena keseimbangan ekosistem itu juga penting,” tutupnya.(red/okd)