

BENGKULU – Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto sebut pentingnya mempertahankan identitas Kota Bengkulu yakni Bumi Rafflesia bukan yang lain.
Hal ini disampaikan Suharto kepada Bengkulunews. Dirinya mengatakan bahwa pada masa pemerintahan Walikota Bengkulu dipimpin oleh Helmi Hasan dan Dedy Wahyudi, icon atau simbol Kota Bengkulu berubah menjadi merah putih.
Menurutnya, meskipun itu sebagai hak prerogatif sebagai Walikota, penting untuk tidak menghilangkan dan mengganti simbol sejarah Kota Bengkulu.
“Saya juga mengkoreksi, kalau bisa boleh saja merah putih di gaungkan. Akan tetapi, kiranya merah putih yang tidak menindas, tidak mengubah, dan tidak menghilangkan sejarah,” Kata Suharto, (22/11/2024).
Suharto menerangkan bahwa Raflesia ini adalah sejarah sebagai simbol daripada Kota Bengkulu ini. Sehingga, dirinya mengusulkan jika ingin menonjolkan merah putih, seharusnya tidak boleh mengganti simbol sejarah yang sudah lama mewakili identitas Kota ini.
“Jangan untuk icon, jangan untuk maskot, itu bagi saya kurang pas,” tuturnya.
Lanjut Suharto, ia mengingatkan bahwa pentingnya memegang amanah atau pesan dari pejuang, sesepuh dan para pemimpin terdahulu yaitu Jangan Sekali-kali melupakan sejarah (JASMERAH).
“Artinya, sejarah itu harus di lestarikan, harus di pertahankan. Jangan di bumi hanguskan. Kalau ini udah di ubah merah putih, berarti Raflesia kita hilang,” tegasnya.
Suharto menekankan, agar seluruh sejarah yang ada di Bumi Rafflesia ini seharusnya patuh untuk dipertahankan dan tidak di hilangkan.
“Rafles ini sejarah. Walaupun saya kurang tahu secara utuh, akan tetapi seluruh yang namanya sejarah itu jangan sampai hilang semuanya,” tutup Suharto.
Tidak ada komentar.