PW Aisyiyah Bantu Turunkan Angka Penderita Tuberkolosis RO

K. Hady
PW Aisyiyah Bantu Turunkan Angka Penderita Tuberkolosis RO

BENGKULU – Patut diapresiasi, peduli dengan penderita Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO), Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Bengkulu menghadirkan Rumah Singgah Baitul Hasanah yang bertempat di Jln Padat Karya 11 Kelurahan Sumur Dewa Bengkulu yang diresmikan, Jumat (18/1/2019) oleh Direktur Rumah Sakit M. Yunus, dr Zulki Maulub. Fungsi Rumah Singgah adalah untuk membantu Penderita TB RO yang sedang menjalani pengobatan di RS M. Yunus Bengkulu khususnya pasien dari luar kota, mereka bisa menginap di sini gratis tidak dipungut biaya.

Pengobatan TB RO di RS M. Yunus memerlukan waktu yang lama sekitar 1 bulan. Dengan adanya Rumah Singgah ini diharapkan penderita TB Reisten Obat dari luar kota yang semula enggan memulai pengobatan karena terkendala biaya penginapan selama menjalani pengobatan di RS M. Yunus dapat teratasi.

Hadirnya rumah singgah Baitul Hadanah ini bentuk realisasi Pimpinan Wilayah Aisyiyah Bengkulu yang selalu bergerak membantu pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan umat. Rumah Singgah ini didirikan melaui dana Program Community TB Care Aisyiyah Global Fund. Penanganan Tuberkulosis di Bengkulu memerlukan kerjasama lintas steke holder, Dinas Kesehatan Provinisi , Kota dan Kabupaten, RS Umum Daerah M. Yunus, juga Dinas Sosial Provinsi memberikan perhatian kepada para keluarga penderita TB dan Kader TB Aisyiyah yang kurang mampu dengan memberikan Bantuan Sosial Tabungan Anak (TASA) dalam bentuk bantuan nutrisi melalui Majelis Kesejahteraan Sosial PWA.

Dijelaskan Ketua PWA Bengkulu Hj Zurnawati Ch, sejak tahun 2017 Pimpinan Wilayah Aisyiyah Bengkulu telah menjalankan Program Community TB Care Aisyiyah di Kota Bengkulu , Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Lebong . Ia berharap amanah PWA dalam menjalankan tugas ini berjalan baik dan terus meningkat.

“Ini satu dakwah Aisyiyah membantu pemerintah , Insya Allah niat baik PWA ini menjadi amal jariah bersama,” ungkapnya

Susi Soraya SE selaku Koordinator Community TB Care Aisyiyah Global Fund SR Bengkulu, menjelaskan para kader TB Aisyiyah sejak th 2017 telah menemukan 907 orang penderita TB yang kemudian kita dampingi pengobatannya hingga sembuh. Pengobatan TB yang selama 6-9 bulan diupayakan dapat tuntas hingga sembuh, karena jika tidak tuntas maka penderita akan menjadi penderita TB RO yang kebal obat, dimana masa pengobatannya memerlukan waktu yang lebih lama lagi.

Dalam peresmian Rumah Singgah yang dilakukan oleh dr Zulki Maulub Ritonga Sp.An selaku Direktur RS Umum Daerah dr M. Yunus, juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama penanganan TB RO antara Pimpinan Wilayah Aisyiyah Bengkulu dan RS Umum Daerah (RSUD) dalam upaya pendampingan Pasien Tuberkulosis Resisten Obat. Dalam Peresmian ini juga dihadiri oleh dr Wahyu Tekhnical Officiar TB MDR Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ibu Suslilawati M. Kes Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Bp Tarmizi Malik Kabid Dinas Sosial Provinsi, dr Mirna Sp.P selaku Tenaga Ahli Klinis RS M. Yunus juga Lurah Kelurahan Sumur Dewa.

Disampaikan Direktur RSMY, dirinya mewakili Pemerintah Provinsi Bengkulu sangat mengapresiasi adanya rumah singgah ini. Saya harap rumah singgah ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakatBengkulu terkhusus penderita TB RO, singkatnya.
Rumah Singgah Baitul Hasanah memiliki fasilitas 2 kamar tidur, kamar mandi dan ruang istirahat yang terdapat sinar matahari.(**)

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!