Logo

Penyebab Umum Terjadinya Kehamilan yang Tidak Diinginkan

BENGKULU – Dosen Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bengkulu, Wahyu Widiastuti mengatakan kehamilan tidak diinginkan terjadi karena salah satu atau kedua belah pihak dari pasangan tidak menginginkan terjadinya kehamilan sama sekali.

Berdasarkan data dari United Nations Fund for Population Activities (UNFPA), sebanyak 121 juta kehamilan yang terjadi setiap tahun di dunia merupakan kehamilan tidak direncanakan.

Sedangkan berdasarkan data WHO, Indonesia sendiri memiliki 200 juta kehamilan per tahun, sebanyak 75 juta kehamilan atau 30 persen diantaranya merupakan kehamilan yang tidak diinginkan.

Menurut salah satu pegiat kesetaraan gender di Bengkulu ini, ada beberapa alasan penyebab terjadinya kehamilan tidak diinginkan, salah satunya dari segi faktor ekonomi.

“Bukan sekedar suami tidak memakai alat Kontrasepsi bisa juga terjadi karena perekonomian, bagi orang kurang mampu mungkin agak sulit. Kalau bagi kita pil KB itu murah ya, kadang-kadang malah gratis dari bidan, tapi untuk pergi ke situkan bayar juga layanannya,” kata Widi pada Bengkulunews.co.id Kamis (22/09/22) siang.

Faktor selanjutnya adalah tidak cocoknya salah satu pasangan dalam menggunakan alat Kontrasepsi serta usia pasangan yang sudah tidak muda lagi.

“Ada pasangan yang sudah punya lima orang anak perempuan, tetapi suaminya tetap memaksa istrinya hamil anak laki-laki padahal itu sudah tidak muda lagi usianya,” sambungnya.

Faktor lainnya tentu karena pergaulan bebas, sehingga anak-anak yang di bawah umur mengalami kehamilan tidak diinginkan di usia belia. Karena itu Widi menyarankan para orangtua untuk memberikan edukasi kepada anak, terkait dampak dari sex bebas.

“Ibu muda sekarang banyak yang bisa menggunakan media sosial, jadi mereka bisa mencari-cari di situ untuk edukasi. Memanfaatkan search engine dan penting lingkungannya siapa-siapa saja, apa yang dibahas itu berpengaruh,” demikian Widi.