BENGKULU – Monumen Patung Fatmawati Soekarno yang terletak di Simpang Lima Ratu Samban, Kota Bengkulu, kini telah dihiasi dengan warna merah putih. Namun, banyak komentar yang menyarankan agar patung tersebut juga dicat. Menanggapi hal ini, salah satu seniman Bengkulu, Zhuan Zhulian, menyebutkan bahwa hal tersebut memang disengaja oleh sang maestro pembuat patung, I Nyoman Nuarta.
“Semua karya dari maestro patung Indonesia asal Bali, I Nyoman Nuarta, tidak ada yang dicat. Itu memiliki alasan tersendiri,” ujar Zhuan, Selasa (18/03/2025).
Zhuan juga mengungkapkan bahwa patung tersebut terbuat dari bahan tembaga dan kuningan, yang akan menghasilkan warna khas seperti hijau dan biru ikonik seiring berjalannya waktu.
“Seiring waktu, patung itu akan semakin berkilau,” tambahnya.
Meski demikian, Zhuan menyarankan agar pemerintah lebih memperhatikan tata letak taman di sekitar patung untuk membuatnya lebih menarik dan indah. Ia juga menegaskan pentingnya keamanan, khususnya terkait dengan air mancur di sekitar area tersebut.
“Kalau bisa, air mancur itu jangan sampai terlalu banyak tumpah ke jalan. Takutnya, itu bisa membahayakan warga yang melintas di sana,” pesannya.
Lebih lanjut, Zhuan juga mengapresiasi upaya pemerintah Bengkulu yang telah menghiasi patung tersebut dengan warna merah putih. Ia mengungkapkan, kini patung Fatmawati terlihat lebih baik dan menenangkan.
“Jadi, kalau lewat sana sekarang tidak takut lagi. Dulu, kalau lewat sana seperti melihat hantu,” ujar Zhuan.
Namun, Zhuan juga mengingatkan agar pemerintah lebih tegas terhadap oknum yang meletakkan umbul-umbul atau bendera partai di sekitar patung Fatmawati. Menurutnya, hal itu tidak mencerminkan citra yang baik untuk patung tersebut.
“Apapun itu, umbul-umbul jangan dipasang atau ditancapkan di area patung, karena itu tidak enak dipandang,” pungkasnya.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!