Logo

Jelang Ramadhan, Penjual Bunga di TPU Kebagian Untung

TPU makam Sentot Alibasyah. Foto, Kurniawan/BN

TPU makam Sentot Alibasyah. Foto, Kurniawan/BN

BENGKULU – Menjelang bulan suci Ramadhan, para penjual bunga di gerbang pintu masuk tempat pemakaman umum (TPU) mulai bermunculan.

Seperti di TPU Kelurahan Padang Jati, TPU makam Sentot Alibasyah dan TPU Kelurahan Kampung Kelawi Kota Bengkulu, para penjual bunga tabur musiman sudah ramai sejak pagi hari.

Penjual bunga yang mayoritas para emak-emak itu sengaja memanfaatkan momen menjelang bulan Ramadhan untuk mengais rezeki. Sebabnya, banyak peziarah yang datang ke pemakaman untuk mendoakan keluarganya yang telah meninggal dunia.

“Saya tiap tahun menjelang ramadhan dan idul Fitri selalu jual bunga ini untuk peziarah. Kalau dihitung sudah tiga tahun saya berjualan bunga ini.” ungkap Fatimah, Rabu (30/3).

Fatimah mengaku, berbagai jenis bunga yang dimanfaatkan sebagai pengharum pemakaman tersebut ia ambil dari hasil tanamannya di rumah, seperti bunga mawar, bunga kamboja, dan daun pandan.

“Satu bungkus bunga saya jual Rp. 5.000 rupiah. Tapi kalau pakai air di dalam botol jadi Rp. 10.000 rupiah,” tambahnya.

Dalam satu hari, Fatimah mengaku dapat menjual sebanyak 50 hingga 100 bungkus bunga. Itupun, kata dia kalau peziarah yang datang ramai.

“Biasanya sore hari yang ramai datang ke kuburan untuk ziarah. Saya jualan bunga ini sampai H-1 Ramadhan,” demikian Fatimah.

Hal senada disampaikan Desi, penjual bunga yang berjualan di TPU Kelurahan Kampung Kelawi Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Desi menyebut, ia menjual bunga itu untuk mengisi waktu kosongnya.

“Mumpung ada kesempatan saya jualan bunga disini. Kebetulan saya juga buka counter, jadi untuk nambah-nambah penghasilan saya berinisiatif jualan bunga untuk peziarah ini,” tutup Desi