Logo

Gubernur Ingin Pengentasan Kemiskinan Dan Ketertinggalan Di Prioritaskan

H.  Ridwan Mukti

H. Ridwan Mukti

H.  Ridwan Mukti

H. Ridwan Mukti saat menghadiri pembukaan rapat koordinasi penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Hotel Madelin,  Selasa (11/10)

 

bengkulunews.co.id – Gubernur Dr. Ridwan Mukti, M.H menegaskan kepada pemerintah di sepuluh Kabupaten dan Kota untuk memperioritaskan pengentasan kemiskinan dan ketertinggalan Provinsi Bengkulu.

Dikatakanya, ada dua faktor penyebab kemiskinan dan ketertinggalan Provinsi Bengkulu yang harus cepat diatasi yakni infrastruktur dasar yang sangat minim dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) yang tidak berjalan secara optimal.

“Kemiskinan dan ketertinggalan yang melanda Provinsi Bengkulu selama ini yaitu karena minimnya infrastruktur dasar seperti pembangunan dalam bidang jalan, sekolah, listrik, kesehatan dan lainnya. Tentu, ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi disuatu daerah. Disamping itu, pemberdayaan SDM yang tidak berjalan secara optimal, bagaimana dokter dan guru mau tinggal didesa kalau jalannya belum dibangun dan listriknya juga belum ada,” kata Gubernur.

Selain itu juga, RM mengungkapkan selama ini Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) setiap Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) hanya habis digunakan untuk menggaji honorer.

“ Programnya ada, tapi setelah dicek RKA nya hampir 70 persen honor semua. Jadi kapan untuk rakyatnya,” cetus Ketua Umum DPD Golkar Bengkulu ini.

Saat ditanya terkait kesiapan pemerintah Kabupaten dan Kota dalam menjalankan 5 program prioritas pembangunan daerah provinsi Bengkulu, Gubernur belum bisa menjawab karena ini baru sosialisasi, nanti kedepan baru tahu seperti apa hasilnya.

“Selama ini mereka berjalannya terpencar. Sekarang kita mengarahkan mereka pada satu sub fokus yaitu mengentaskan kemiskinan dan ketertinggalan. Karena ini persoalan sepuluh Kabupaten dan Kota. Fokus tidak mereka menyelesaikan persoalan ini. Malu lah sudah belasan tahun tidak terselesaikan,” ujarnya.(cw1)