Dijamu Wali Kota Pangkal Pinang, Ketum SMSI Ingatkan Sejarah Indonesia

Erlan Oktriandi
Dijamu Wali Kota Pangkal Pinang, Ketum SMSI Ingatkan Sejarah Indonesia

IPANGKAL PINANG, bengkulunews.co.id – Peserta Rapimnas Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dari seluruh Indonesia mendapat jamuan makan malam oleh Pemerintah Kota Pangkal Pinang, di rumah dinas Wali Kota, pada Rabu (11/10/2017).

Ketua Umum (Ketum) SMSI, Teguh Santosa dalam sambutanya menceritakan sumbangan besar Bangka Belitung dan Pangkal Pinang pada perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Teguh mengatakan Provinsi Bangka Belitung dan Kota Pangkal Pinang memiliki peranan besar terhadap Republik Indonesia di masa-masa awal kemerdekaan. Bung Karno dan Bung Hatta pernah menjalankan pemerintahan dan memimpin perlawanan dari Bangka saat diasingkan Belanda pada periode 1948-1949.

“Strategi menghadapi Belanda dalam perjanjian Roem-Royen disusun Bung Karno dan Bung Hatta dari pengasingan di Bangka. Sungguh tepat bila kini Kota Pangkal Pinang menggunakan tagline Pangkal Pinang Pangkal Kemenangan,” ujar Teguh yang juga Wakil Rektor Universitas Bung Karno (UBK) itu.

Keduanya ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bangka antara Desember 1948 hingga Juli 1949. Presiden dan Wakil Presiden pertama itu dikembalikan ke Jogjakarta setelah perjanjian Roem-Royen yang mengakui Jogjakarta sebagai bagian dari Republik Indonesia ditandatangani di bulan Mei 1949.

Teguh juga mendorong perusahaan media siber yang tergabung dalam SMSI untuk memberikan perhatian terhadap informasi-informasi bernilai historis seperti itu demi ikut memupuk kecintaan pada bangsa dan negara Republik Indonesia.

Pernyataan Teguh Santosa itu disambut tepuk tangan meriah peserta jamuan makan malam, tidak terkecuali Sekretaris Daerah Pangkal Pinang Ratmida Dawam yang dalam kesempatan itu mewakili Wali Kota Muhammad Irwansyah.

Usai jamuan makan malam, Teguh Santosa dan rombongan berkesempatan mengunjungi Taman Sari atau Wilhemina Park yang berada di sebelah rumah dinas Wali Kota.

Di tengah taman itu terdapat sebuah tugu yang dinamai Tugu Pergerakan Kemerdekaan untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia, khususnya Bangka, dalam mempertahankan kemerdekaan yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!