
Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi (Kanan)
Bengkulu – Besok (Sabtu 2 Mei 2020) Pemerintah Kota Bengkulu menyalurkan bantuan beras dan mie (rasmie) tahap 3 untuk warga Kecamatan Ratu Agung dan Singaran Pati.
Bantuan rasmie tahap 3 ini akan dipantau langsung oleh walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil walikota Dedy Wahyudi secara live melalu media sosial (Medsos).
“Besok kami memantau melalui HP. Live melalui aplikasi Media Sosial Instagram dan Facebook. Silakan buka Facebook dan Instagram. Nanti masing-masing camat wajib melaporkan dan masyarakat ikut menyaksikan kerja petugas di lapangan,” ujar Dedy.
Dedy menjelaskan kenapa mereka tidak turun langsung ke lapangan. Dia mengatakan belajar dari pengalaman sebelumnya, ketika mereka turun langsung akhirnya menimbulkan keramaian.
“Ini tentu akan menuai protes dari masyarakat,” terang Dedy.
Dedy manambahkan bahwa program bantuan ini baru pertama dan satu satunnya di Indonesia yang seluruh warganya merata dapat bantuan. Tujuanya, kata dia, mensukseskan program stay at home (diam dirumah) untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
“Pemerintah menyuruh berdiam di rumah maka pemerintah harus siapkan bantuan untuk makan. Tidak memandang statusnya,” kata dia.
Kepada Camat, Dedy menegaskan agar data penerima benar-benar valid. Walikota, kata dia, berpesan agar data yang masih kurang ini segera dilaporkan. Bantuan Jangan dibagikan jika barangnya belum lengkap.
“Misalnya barangnya baru beras, sedangkan mie belum karena nanti jadi kerja dua kali,” pungkasnya.
Disamping itu, Dedy juga menegaskan agar tidak takut mendistribusikan rasmie selama itu dilaksanakan dengan benar.
“Selama semuanya dapat, tidak ada fiktif, tidak ada mark-up jangan takut. Tapi tetap hati-hati. Insha Allah dilancarkan oleh Allah. Kita bekerja di bulan puasa Insha Allah dapat pahala berlipat ganda,” kata Dedy.
“Dan jangan lupa tanda terima berita acaranya, itu penting. Bikin juga testimoni warga. Masing-masing kelurahan harus punya akun medsos, Ig atau Fb,” sampai Dedy.
Kemudian, sambung Dedy masing-masing lurah juga memastikan tidak ada lagi warga yang protes karena baru menerima bantuan beras 5 Kg.
“Yang menyebabkan beberapa gejolak yang pertama adalah data. Ini penting. Kalau data keliru akan kacau. Sekarang zaman medsos, mereka akan mengatakan kemana mana kalau pemkot ngicu (bohong). Saya mohon kepada bapak ibu lurah pastikan betul dengan RT disampaikan ke warga bahwa ini baru tahap pertama karena bulog hanya mampu mempacking beras 200 ton per minggu. Lebih dari itu bulog tidak mampu,” jelas Dedy.
Untuk diketahui, hingga sore ini mie tersebut masih dalam proses penempelan stiker oleh ibu PKK dan warga.
Beras sudah tiba di masing-masing kelurahan dari Bulog pukul 05.00 WIB sedangkan mie tiba di kelurahan pukul 10.00 dan 11.00 WIB.(Adv)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!