Logo

Waspada!! Inilah Gejala Cacar Monyet yang Kini Merebak di Eropa

Ilustrasi. Suara.com

Ilustrasi. Suara.com

Cacar monyet atau monkeypox merupakan jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh Monkeypox virus (MPXV). Virus ini termasuk dalam keluarga Orthopoxvirus. Jenisnya sangat menyerupai virus penyebab smallpox, hanya saja gejala yang ditimbulkan umumnya lebih ringan.

Penyakit cacar monyet ini berawal dari infeksi pada monyet, sekitar tahun 1958 terdapat kejadian luar biasa berupa cacar pada koloni monyet di laboratorium penelitian monyet di Kopenhagen, Denmark.

Sedangkan kasus cacar monyet pada manusia, pertama kali ditemukan pada 1970 di Republik Demokratik Kongo. Cacar monyet dialami oleh anak laki-laki usia 9 tahun di kawasan di mana cacar sudah dieliminasi pada 1968, hal in yang menyebabkan dugaan sel cacar monyet dari Afrika dan akhirnya menyebar di beberapa negara.

Masa inkubasi cacar monyet atau jarak antara infeksi pertama dengan ke munculan gejala berkisar antara 6-13 hari. Namun, bisa juga terjadi dalam rentang yang lebih panjang, yakni 5-21 hari.

Akan tetapi, selama tidak memunculkan gejala, seseorang yang terinfeksi tetap bisa menularkan virus cacar monyet ke pada orang lain. Gejala awal penyakit ini sama dengan penyakit cacar lainnya yang disebabkan infeksi virus, yaitu memunculkan gejala mirip penyakit flu.

Dilansir dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), kemunculan gejala cacar monyet terbagi dalam dua periode infeksi, yaitu periode infeksi dan periode erupsi kulit.

1. Periode Invasi

Periode invasi terjadi dalam 0-5 hari setelah terinfeksi virusnya pertama kali. Saat seseorang berada dalam masa invasi, dirinya akan menunjukkan beberapa gejala, seperti demam, sakit kepala hebat limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening) sakit punggung nyeri otot lemas para (asthenia).

Pembengkakan kelenjar getah bening merupakan ciri-ciri utama cacar monyet, gejala inilah yang menjadi pembeda antara cacar monyet dengan jenis cacar lainnya.

Pada kasus gejala yang parah, orang yang terinfeksi bisa saja mengalami masalah kesehatan lainnya di masa awal infeksi. Kelompok pasien yang terpapar virus melalui mulut atau saluran pernapasan menunjukkan gangguan pernapasan seperti batuk, radang tenggorokan, dan hidung berair.

Pasien yang tergigit langsung oleh binatang yang terinfeksi juga mengalami mual dan muntah-muntah selain demam.

2. Periode Erupsi Kulit

Periode ini terjadi pada 1-3 hari setelah demam muncul, dengan ditandai kemunculan ruam kulit. Periode erupsi kulit berlangsung selama 14-21 hari, ruam berupa bintik-bintik merah seperti cacar air pertama kali muncul di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Wajah dan telapak tangan serta kaki adalah area yang paling terdampak bintik-bintik ini.

Gejala cacar monyet ini juga bisa ditemukan pada membran mukosa yang terletak di tenggorokan, area alat kelamin, termasuk jaringan mata dan kornea. Jumlah ruam cacar yang muncul bervariasi, tapi mencapai puluhan hingga ratusan ruam.

Pada kasus yang parah, ruam bisa masuk ke dalam kulit hingga sebagian atas permukaan kulit rusak. Bintik-bintik merah dalam waktu beberapa hari berubah menjadi vesikel atau lenting, yaitu lepuhan kulit yang berisi cairan.

Sama seperti perkembangan penyakit cacar lainnya, lenting kemudian akan berubah mengering menjadi pustula dan mengerak membentuk keropeng.

Ukuran diameter lenting bisa bervariasi dari 2-5 mm siring lenting berubah menjadi pustula. Gejala ruam cacar dapar berlangsung selama 10 hari sampai ruam mengering.

Dibutuhkan waktu beberapa hari hingga seluruh keropeng pada kulit tubuh bisa mengelupas dengan sendirinya.