Logo

Tiga Poin Dalam Menyelesaikan Permasalahan Pasar Pagar Dewa

Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Demp Exler. Foto, Cindy/BN

Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Demp Exler. Foto, Cindy/BN

BENGKULU – Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler mengatakan permasalahan yang terjadi di Pasar Pagar Dewa seharusnya dapat diselesaikan dengan baik jika mereka mau duduk bersama dan mencari solusi baik pedagang, pengelola, dan pemerintah.

Selain itu setiap bagian ini memiliki fungsinya masing-masing, seperti pemerintah merupakan pembuat regulasi yang mengatur perekonomian termasuk pasar. Jika pihak pengelola ingin mengatur, harus mengikuti mekanisme yang ada.

“Ketiga, masyarakat itu bebas berusaha. Dan diberikan keluasaan, sesuai dengan ketentuan dan aturan-aturan yang dibuat,” kata Dempo pada Bengkulunews.co.id Selasa (16/07/22) siang.

Dengan adanya perundingan serta menyadari hak dan kewajiban, Dempo menuturkan tidak akan timbul perselisihan. Ia juga menuturkan, semua pihak yang mau membuka ruang komunikasi ataupun berdialog, tidak akan menemukan jalan buntu saat mencari solusi.

“Ayo kita berfikir dewasa, jangan mementingkan ego kita berfikir jernih. Jangan pernah merasa paling benar baik pedagang, pengelola, maupun pemerintah,” sambungnya.

Menurutnya perihal menang kalah bukanlah solusi dalam menyelesaikan permasalahan, tapi sebaliknya mereka harus mencari kebijaksanaan dalam hal tersebut.

Dempo meminta mereka dapat melihat dari sudut masyrakat yang berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu disisi pengelola membutuhkan keuntungan, juga pada pandangan pemerintah yang membutuhkan keteraturan. Ia yakin pedagang-pedagang tersebut bukan ingin kaya, tetapi mereka mencari solusi dalam kehidupan.

Sedangkan pihak pengelola tidak mungkin kaya dengan proses seperti ini, namun mereka akan mendapatkan kesinambungan dalam berbisnis. Begitu juga dengan pemerintah yang mencari cara, bagaimana bisa meningkatkan ekonomi rakyat.

“Tiga hal ini, bisa disatukan dengan bingkai yang sama. Keteraturan, keuntungan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” demikian Dempo. (Adv)