Logo

Sukseskan Porwil Sumatera X Bengkulu, Pemprov Gandeng LPDUK

Gubernur rapat bersama LPDUK Kemenpora

Gubernur rapat bersama LPDUK Kemenpora

Bengkulu – Pemerintah Provinsi Bengkulu menggandeng Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora untuk mensukseskan Porwil Sumatera X di Bengkulu.

Penggandengan itu dilakukan agar konsep acara khususnya pembukaan (Opening Ceremony) berlangsung lebih meriah dibanding sembilan kegiatan yang sama sebelumnya di provinsi lain.

Disamping itu, Provinsi Bengkulu juga bertekad meraih kesuksesan saat diberikan kesempatan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera X yang akan dihelat pada 3-9 November 2019 mendatang.

Gubernur Bengkulu DR H Rohidin Mersyah mengatakan dari 10 Provinsi di Sumatera, Provinsi Bengkulu adalah provinsi terakhir yang menjadi tuan rumah Porwil.

Meski ada keterbatasan, Gubernur berharap dengan bekerjasama LPDUK Kemenpora mendapatkan cara-cara efektif dan efisien mensukseskan ajang olahraga empat tahunan tersebut.

“Selain untuk membuat konsep upacara pembukaan yang bagus. Kita juga bersama-sama mencari dana sponsor,” kata Gubernur.

Ucapan terimakasih disampaikan Rohidin kepada Kemenpora melalui LPDUK yang turut memikirkan dan bersedia membantu mesukseskan Porwil agar terselenggara secara baik dan maksimal.

“Saya berharap, melalui LPDUK nantinya Opening Ceremony Porwil ini benar-benar gebyarnya terasa dan meninggalkan kesan positif,” ujarnya.

Kepada Tim LPDUK, Rohidin memberikan masukan menyangkut Opening Ceremony. Dia meminta dibuat lebih ikonik dan atraktif. Memunculkan secara dominan Bunga Rafflesia disamping atraksi Dol, dengan perpaduan konsep kekinian.

“Tiga poin penting rapat kita hari ini adalah segera diselesaikan payung hukumnya yaitu penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerjasama, ada tim yang mematangkan konsep opening ceremony dan segera bergerak untuk mendekati sponsor-sponsor potensial,” tegas Gubernur.

Direktur LPDUK Agus Hardja Santana optimis bisa membantu Bengkulu meraih sukses menjadi tuan rumah Porwil meskipun ada keterbatasan anggaran. Baik sukses penyelenggaraan, prestasi maupun administrasi.

“Kita akan mencoba membuat konsep pembukaan yang menarik, memadukan unsur kesenian tradisional dengan konsep milenial yang disukai kalangan muda. Tentu dengan masukan dan persetujuan dari gubernur dan jajaran upacara pembukaan harus maksimal karena bisa menjadi pemicu kegiatan-kegiatan lain sepanjang penyelenggaraan kegiatan seperti yang terjadi saat Asian Games 2018,” terang Agus.

Agus menyebut selama ini pemerintah daerah kesulitan menerima dana hibah atau sponsor dalam bentuk uang dari perusahaan. Ditambah kekhawatiran karena ada kesalahan dalam proses pengelolaan dana dan pertanggungjawabannya secara hukum.

“Kalaupun bisa, prosedurnya akan panjang karena harus masuk kas daerah dan rencana pengeluaran perlu dibahas bersama DPRD dan menunggu tahun anggaran berikutnya,” tandasnya.

“Kendala itu bisa diatasi jika disalurkan lewat BLU LPDUK karena sebagai badan layanan umum (BLU) di bidang keolahragaan, pengelolaan dananya melalui mekanisme BLU yang lebih flexibel dan bisa dipertangungjawabkan,” demikian Agus.

Penulis : Aan Ade Do