
Bengkulu – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Bengkulu membenarkan telah mengambil sampel Buah Anggur Merah yang sedang marak dijual dipinggir jalan Kota Bengkulu untuk diuji laboratorium guna memastikan bahwa Anggur merah yang kabarnya berasal dari Negara Cina tersebut mengandung formalin dan pestisida.
“Ya memang kemarin kita sudah diajak oleh Dinas (Perindag) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota melakukan inspeksi langsung kelapangan. Ada dua titik sampel yang diambil dan saat ini sedang diperiksa (uji lab, red). Untuk hasilnya nanti akan kita sampaikan ke Dinas Perindag Kota Bengkulu,” ujar BPOM Bengkulu melalui Bagian Laboratorium, Adonis, kepada bengkulunews di ruang kerjanya, Kamis (12/9/19).
Inspeksi yang dilakukan itu dibenarkan Dinas Perindag Kota melalui Kabid Pengawasan Konsumen Yuliansyah. Dia mengatakan sudah dua hari melakukan inspeksi disekitar wilayah Kota Bengkulu. Namun, tidak menemukan lagi pedagang yang diduga menjual buah anggur yang mengandung pestisida dan formalin tersebut.
“Berdasarkan keterangan masyarakat di sekitar titik-titik tempat penjual biasa mangkal memang pernah ada menjajahkan buah anggur tersebut. Namun sampai hari kedua inspeksi dilakukan pedagang yang dimaksud sudah tidak ditemukan lagi,” pungkasnya.
Sedangkan buah Anggur Merah yang diambil sampel untuk diuji laboratorium, kata Yuliansyah, diambil dari dua pedagang berbeda. Satu di depot buah dan satunya lagi diambil di pedagang berjualan di Pantai Panjang.
Lanjutnya, untuk sampel yang diambil sebenarnya bukan pedagang yang menjadi target mereka. Namun, untuk memastikan informasi yang sudah beredar di Media Sosial tersebut, maka pihaknya tetap akan memeriksa sampel tersebut.
“Untuk hasil uji laboratorium belum keluar dari BPOM,” ungkapnya.
Baca juga : Awas! Anggur Merah Dijual Murah dari Cina Mengandung Formalin
Inspeksi yang dilakukan di beberapa titik di Kota Bengkulu. Mulai dari perbatasan Terminal Sebakul, Jalan Citanduy Lapangan Golf, Pantai Panjang, Pasar, lokasi fetival Tabot, dan disekitaran ruas jalan yang ada di Kecamatan Muara Bangkahulu. Selain pihak BPOM Provinsi, ikut dalam insepeksi ini Dinas Kesehatan Kota.
Bahkan hari ini secara internal, Bagian Pengawasan Disperindag baru pulang melakukan inspeksi lapangan lagi. Namun, tetap tidak menemui target yang dicari.
“Mungkin saja mereka sudah menghentikan menjualnya. Karena takut, sebab informasi ini telah berkembang luas dimasyarakat lewat media sosial,” demikian Yuliansyah.
Reporter : Yudi Arisandi
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!