Bengkulu News #KitoNian

Nilai Budaya Lebong Dikhawatirkan Akan Punah

bengkulunews.o.id, Lebong – Nilai-nilai Adiluhung kebudayaan masyarakat Lebong dikhawatirkan akan mengalami kepunahan, dikarenakan tidak adanya regenerasi kepada para generasi muda kabupaten Lebong.

Hal tersebut dikatakan Hasan salah seorang pemuda asal Desa Bentangur, Kecamatan Uram Jaya kepada Bengkulu News belum lama ini. Ia sangat menyayangkan nilai budaya Lebong, semakin hari semakin tidak diperdulikan oleh warga masyarakat, serta kurangnya dukungan dari pemerintah daerah.

“Saya sangat menyayangkan dari hari kehari adat budaya kesenian Lebong semakin banyak ditinggalkan. Padahal nilai budaya tidak dapat kita nilai dengan materi semata, tapi itu sebuah etika yang mengatur kehidupan bermasyarakat sejak dulu.

Contohnya saja, pada pesta pernikahan sekarang kita tidak melihat lagi tarian Kejai, karena sudah digantikan organ tunggal. Juga seperti masa sekarang, masyarakat Lebong sedang sibuk turun tanam. Kita tidak lagi mengadakan upacara adat ngundang biniak, di lokasi pasir Lebar, Bungin yang setiap tahunnya ada upacara kendurai apem sudah beberapa tahun ini tidak pernah dilaksanakan, dan sebagainya,” ungkapnya.

Menurut Hasan, belum lagi tidak adanya regenerasi kepada kaum muda untuk mempelajari nilai budaya Lebong tersebut. “ Seingat saya, dulu banyak sanggar kesenian yang tumbuh subur di kabupaten Lebong, dan rutin mengikuti event-event berskala besar hingga tingkat propinsi dan nasional. Dan sekarang nasibnya seperti hidup segan mati tak mau bahkan juga sudah banyak yang bubar sanggarnya,” katanya.

Ditambahkan Hasan yang juga pemerhati budaya Lebong, seharusnya masyarakat dan pemerintah daerah bangga akan nilai budaya. Dikarenakan suku bangsa Rejang asalnya dari Lebong. “ Kita sebagai anak suku bangsa Rejang, seharusnya bangga akan nilai budaya yang ada sejak zaman dahulu kala yang dibawa oleh nenek moyang kita. Suku bangsa Rejang yang ada di Propinsi Bengkulu, ini jika ditelaah melalui sejarah masa lampau berasal dari daerah Lebong,” ujarnya.

Seiring perkembangan sejarah, akhirnya suku bangsa Rejang berpencar hingga mendiami hampir mendiami seluruh wilayah Provinsi Bengkulu, seperti di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Rejang Lebong – Kepahiang hingga Serawai.

“Artinya, kita ini orang besar maka hargailah arti kebesaran itu, bukan malah ditinggalkan. Sudah seharusnya masyarakat Lebong dan pemerintah daerah lebih intens terhadap nilai-nilai budaya Lebong yang tidak ada duanya di Indonesia ini.

Kenapa kita tidak meniru budaya Minangkabau yang lestari. Atau kenapa kita tidak bisa seperti Bali yang terkenal karena eksotika alam dan budayanya. Saya yakin Lebong bisa dan bisa lebih dari daerah lain, asal arah tujuan Lebong kedepan ini jelas arahnya dan itu tanggung jawab kita bersama,” demikian Hasan.(118)

Baca Juga
Tinggalkan komen