Logo

Kesehatan Pekerja, Menjadi Perhatian Dinkes

gshab

gshab

Peninjauan Pos UKK pengusaha kerupuk, di kelurahan Sawah Lebar Kota Bengkulu

KOTA BENGKULU, bengkulunews.co.id – Para pekerja informal berpotensi mengalami kecelakaan kerja, dengan kecenderungan tidak ada badan usaha ataupun pemilik yang secara langsung bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan kerja mereka terutama yang berhubungan dengan berbagai penyakit dan gangguan akibat kesehatan dan kecelakaan kerja.

Dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Nelly Alesa, M.Si sebagai perpanjangan tangan dari Kementrian Kesehatan melakukan pembinaan terhadap Dinkes Kota Bengkulu yang sudah membentuk Pos UKK yang ada dan akan membentuk pos UKK yang belum terbentuk yang minimal beranggotakan 10 orang dengan usaha yang sama yang diperuntukkan bagi kesehatan pekerja.

“Pekerja dengan risiko bahaya keselamatan dan kesehatan kerja, perlu dibina dan diberikan pelayanan kesehatan, salah satunya melalui pengembangan dan pemanfaatan Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK),” tutur Nelly saat meninjau Pos UKK pengusaha kerupuk, di kelurahan Sawah Lebar Kota Bengkulu, Rabu (22/3/2017).

Pos UKK merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal, utamanya adalah sebagai tindakan preventif melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.

“Prinsip Pos UKK adalah dari, oleh, dan untuk kelompok pekerja. Oleh sebab itu masyarakat sendirilah yang berperan jika ingin hidup sehat,” ungkap Nelly di rumah pak marwan yang merupakan Pos UKK yang aktif satu-satunya di Kota Bengkulu

Selain itu, Menurut Kasubdir Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan RI, Dr. Rusmiyati, mengatakan pentingnya pemberdayaan kesehatan bagi pekerja, sebab resiko yang dihadapi pekerja tersebut lebih berat.

“Pekerja tidak seperti pegawai, yang mendapatkan tunjangan. Kesehatannya juga tidak terjamin, oleh karena itu perlu ada perhatian bagi kesehatan mereka supaya tetap bekerja,” ungkap Rusmiyati