Logo

Kepanikan Warga terkait Informasi Gempa dan Tsunami di Bengkulu, Siapkan Obat-obatan hingga Tempat Mengungsi

Sejumlah ibu rumah tangga yang siaga. Khawatir gempa besa dan tsunami terjadi. Foto, Cindy/BN

Sejumlah ibu rumah tangga yang siaga. Khawatir gempa besa dan tsunami terjadi. Foto, Cindy/BN

BENGKULU – Bertin (37), warga perumahan Bumi Ayu Residence ini mengaku panik usai mendengar kabar gempa besar akan mengguncang Bengkulu.

“Takut dan khawatir, takutnya terjadi pas anak-anak sekolah,” kata Bertin pada Bengkulunews.co.id Jum’at (26/08/22) siang.

Selain itu Bertin juga terpaksa menunggu kedua anaknya hingga pulang sekolah, mengingat sekolah anaknya juga berada di wilayah dekat pantai.

“Saat ini terpaksa nunggu anak di sekolah, soalnya jarak dari rumah ke sekolah lumayan jauh kurang lebih 19 kilometer,” tuturnya.

Padahal, sebelum beredar kabar tersebut, dirinya hanya sebatas mengantar anak sekolah dan menjemputnya setelah pulang sekolah.

Tidak hanya itu kekhawatirannya bertambah saat orangtua dan kedua adiknya yang tinggal di pesisir pantai tidak ingin mengungsi ke rumahnya.

“Kalau bisa mengungsi ke tempat yang aman untuk sementara waktu, karena kita tidak tahu kapan itu terjadi,” tegas Bertin.

Bertin menegaskan hanya bisa bersikap siaga dalam mengahadapi informasi itu. Ia juga telah menyiapkan obat-obatan, serta surat-surat penting dan pakaian dalam satu tas agar bisa langsung dibawa.

Ia juga meminta kepada Pemerintah untuk dapat bekerja sama dalam memberikan arahan untuk jalur evakuasi dan informasi terbaru agar masyarakat dapat bertindak cepat.

“Juga pemerintah bisa menyiapkanlah tenda darurat atau memberikan simulasi kepada masyrakat dalam menghadapi bencana, untuk masyrakat lain juga tetap waspada dan berjaga-jaga,” demikian Bertin.