Logo

Jadilah Kartini Yang Membangun Bengkulu

Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu Lily Maddari bersama Kartini-Kartini Cilik tampak anggun dalam balutan pakaian adat

Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu Lily Maddari bersama Kartini-Kartini Cilik tampak anggun dalam balutan pakaian adat

bengkulunews.co.id – Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bengkulu Lily Martiani Maddari Ridwan Mukti pada puncak acara peringatan Hari Kartini ke 137 tahun 2016 mengajak seluruh perempuan Bengkulu untuk menjadi Kartini yang membangun Provinsi Bengkulu lebih maju dan lebih baik lagi ke depannya.

“Wanita tidak bisa meninggalkan kodratnya, walaupun zaman emansipasi wanita sudah mulai terlihat untuk turut membangun negeri. Selamat Hari Kartini, jadilah Kartini yang membangun Bengkulu untuk maju ke depan,” kata Lily di Gedung Balai Raya Semarak Bengkulu, Selasa (26/4).

Lebih lanjut ia mengajak kaum perempuan dengan kreatifitasnya membentuk ekonomi kreatif agar dapat mendongkrak ekonomi masyarakat. Terutama dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Seperti yang diinstruksikan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti tentang tiga langkah menghadapi MEA.

“Makanan, musik dan pakaian harus menjadi perhatian kita, jangan sampai terbawa arus global MEA,” papar Lily. Lily tidak mau masyarakat Bengkulu hanya menjadi penonton dan terbawa arus MEA lantaran tidak mempersiapkan diri untuk menjadi lebih kompetitif dan mampu bersaing.

“Kita semua wajib menjadi agen dalam memasarkan dan memperkenalkan Provinsi Bengkulu, supaya wisatawan yang berkunjung ke Bengkulu bertambah setiap bulannya,” ajak Lily. Seperti melestarikan makanan tradisional, seperti Tempuyak dan Lempuk. Kemudian menekan produksi pangan yang lebih murah merupakan salah satu antisipasi guna menghadapi MEA.

Dari sisi pakaian, Bengkulu punya Batik Besurek yang menjadi kebanggaan karena berbeda dengan batik-batik yang ada di daerah lain. “Batik Besurek juga harus kita lestarikan,” tegas Lily. Begitu juga dengan musik, Bengkulu punya alat musik Dol dan Lily mengingatkan masyarakat Bengkulu untuk tidak terlena dengan kehadiran musi hotmik.

Juga aliran musik lainnya, yang bukan merupakan ciri khas Bengkulu. “Batik besurek, Dol dan kebudayaan kita yang lain perlu diperkenalkan lebih lagi ke dunia luar, ataupun ketika wisatawan ke daerah kita, agar mereka tahu kita punya ciri khas sendiri dalam berpakaian dan bermusik,” demikian Lily. (126)