Logo

BKKBN Ajak Masyarakat Kampung Sejahtera Jadi Keluarga Ramah Remaja

Suasana pengajian dan antusias warga Kampung Sejahtera

Suasana pengajian dan antusias warga Kampung Sejahtera

Suasana pengajian dan antusias warga Kampung Sejahtera

KOTA BENGKULU, brngkulunews.co.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bengkulu menggelar pengajian di Kampung Sejahtera, Kelurahan Kampung Melayu, Jumat (8/12/2014). Pada pengajian ini pula, BKKBN menyampaikan betapa bahagianya bila menjadi keluarga yang ramah remaja.

Dikatakan Kepala KPw BKKBN Provinsi Bengkulu, Busmar Edisyaf, keluarga ramah remaja itu adalah keluarga yang harmonis. Tentu, mencapai itu perlu proses yang harus dilakukan keluarga secara konsisten.

Keluarga harus bisa mengayomi, apalagi di dalam keluarga terdapat remaja (usia 13-24th), perlakuan harus lebih ramah. Karena, remaja punya motivasi yang tinggi, penuh canda, semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi.

“Remaja butuh pengakuan atau ingin diakui. Orang tua jangan bersikap keras, karena pada usia ini masa membentuk kepribadiannya,” ungkapnya.

Orang tua perlu menerapkan prinsip sebab akibat, lanjutnya. Apa yang dilakukan remaja adalah sebabnya dan remaja harus tahu akibatnya.

“Orang tua harus bisa mengkondisikan itu. Jangan mencurigai dan dimarahi, tapi dinasehati. Orang tua juga harus menjalin komunikasi yang baik dalam keluarga, agar remaja tidak mencari pengakuan di luar,” ujar Busmar.

Kemudian, Busmar juga menyampaikan, keluarga dan remaja harus sinkron. Agar remaja lepas dari menikah dini (di bawah usia 21 tahun). Remaja harus matang psikologisnya dulu baru menikah.

“Paling penting, remaja bebas dari ancaman bahaya narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya. Serta lepas dari pergaulan bebas,” pungkasnya.

Pada kesempatan ini juga, pengajian yang dihadiri puluhan warga Kampung Sejahtera, baik remaja maupun orang tua ini disuguhkan dengan tausyiyah dari Al-ustad kondang H. Dani Hamdani, M.Pd.

Dalam ceramahnya, Ustad Dani mengajak orang tua jangan pernah membanding-bandingkan anak dengan kakak ataupun adiknya. Karena ini akan menimbulkan ketidak nyamannya di rumah.

“Orang tua juga tidak usah bicara yang dahulu tapi bicaralah tentang masa depan. Lalu, yang tidak kalah penting adalah suami istri harus tahu bahwa, pilihan ada konsekuensinya. Artinya, terima pasangan dengan apa adanya dan jangan banyak menuntut yang sulit dilakukan.

“Peran Keluarga sangat penting. Pondasinya ialah kasih sayang, kenyamanan dan komunikasi yang baik. Beri ruang remaja untuk menyampaikan pendapat agar dalam dirinya timbul rasa memiliki,” terangnya.