Bengkulu News #KitoNian

Atasi Kelangkaan, Bengkulu Produksi Masker Sendiri

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meninjau pembuatan masker di BLK Kota Bengkulu

Bengkulu – Balai Latihan Kerja (BLK) binaan Disnakertrans Provinsi Bengkulu memproduksi masker untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mengatasi kelangkaan stok di pasaran.

Pasca wabah virus corona virus disease (COVID-19) mulai masuk ke Indonesia, stok masker mulai langka.

Menyikapi itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengambil solusi memproduksi masker sendiri.

Tak hanya memenuhi kebutuhan Bengkulu, dia juga berharap hasil produksi masker tersebut bisa membantu kebutuhan masyarakat di luar Provinsi Bengkulu.

“Saya hanya ini memastikan kebutuhan masker untuk masyarakat dapat terpenuhi,” ujar Gubernur Rohidin saat melakukan peninjauan secara langsung proses pembuatan masker di aula Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Provinsi Bengkulu, Sabtu (28/3/20).

Saat ini, sudah ada 6 BLK yang memproduksi masker yakni BLK Kota Bengkulu, Kota Argamakmur, Kota Manna, Kepahiang, Seluma dan Mukomuko.

Produksi masker dapat dalam sehari masing-masing sebanyak 250 s/d 500 pcs.

Gubernur memastikan masker yang dikaryakan kepada para tim dan peserta tim pelatihan menjahit BLK ini, sudah memenuhi standar Menkes RI.

Masker itu nantinya akan didistribusikan ke masyarakat dan bagi yang membutuhkan.

“Ini akan segera kita distribusikan ke masyarakat atau pihak yang membutuhkan. Sebagaimana saran dari Kapolda Bengkulu, Danrem Bengkulu dan para Bupati/Walikota, ini pertama untuk tenaga kesehatan, kemudian yang kedua masyarakat yang sakit dan ketiga baru nanti sektor-sektor lain,” pungkasnya.

Dari produksi ini juga direncanakan dibagi secara merata dan adil di setiap Rumah Sakit dan Posko Covid-19 di setiap kabupaten/ kota se Provinsi Bengkulu.

Sementara itu, masker made in BLK Bengkulu, ini menurut Kepala Disnakertrans Provinsi Bengkulu Sudoto, banyak memiliki kelebihan, diantaranya bisa dipakai berulang karena bisa dicuci dan bahan yang digunakan bebas bahan kimia.

“Karena pada saat ini ada kelangkaan masker, maka kita dari BLK berinisiatif membuat masker ini. Biasanya kelas menjahit ini hanya membuat baju, membuat pola dan lain sebagainya,” jelas Sudoto.(rls/okd)

Baca Juga
Tunjukkan Komen (1)