Logo

Sajian Tradisional Khas Bengkulu Bernama Lemang

" width=

" width=

KOTA BENGKULU – Soal kuliner Kota Bengkulu sepertinya tidak mau ketinggalan. Daerah yang terkenal dengan pantai panjang dan sejumlah wisata sejarah ini menyimpan sejumlah kuliner istimewa, khususnya kuliner tradisional.

Di Kota Bengkulu, banyak ditemukan penjual berbagai kuliner khas seperti pendap, lempuk, perut punai, bagar hiu atau kuliner lain yang memiliki ciri khusus. Salah satu yang masih abadi hingga sekarang yakni lemang. Makanan yang dimasak dalam sepotong bambu ini telah menghiasai sejarah Bengkulu sejak lama.

Makanan ini sepertinya tidak mau ketinggalan dan tetap bersaing dengan kuliner modern. Terbukti, penjaja lemang masih gampang ditemukan di setiap sudut Kota Bengkulu. Di sepanjang jalan Sungai Rupat Kelurahan Pagar Dewa misalnya, di sini penjaja lemang berjejer di tepi jalan dengan pondok-pondok kayu sederhana.

Satu hal yang membuat lemang Bengkulu melegenda adalah tapai. Keduanya merupakan komponen tak terpisahkan dari menikmati potongan lemang. Tapai biasanya dijadikan sebagai saus dicocol atau langsung di siram ke atas lemang.

Lemang. Foto, BN

Lemang dan tapai dijual terpisah. Satu batang lemang dijual seharga Rp 40 – 50 ribu sedangkan tapai dijual seharga Rp 5 ribu per bungkus. Pembeli bisa memutuskan sendiri untuk membeli sekaligus atau hanya salah satu.

Sajian lemang tapai terdiri atas dua bahan dasar yang sama yaitu beras ketan, jika lemang terbuat dari beras ketan putih sedangkan tapai terbuat dari beras ketan hitam.

Proses memasak lemang cukup unik. Beras ketan putih dikukus dalam potongan bambu berukuran sedang yang sebelumnya dilapisi daun pisang. Proses ini juga menggunakan bumbu lain sehingga lemang memiliki rasa yang khas.

Usai diisi ke dalam bambu, beras lalu dipanggang di atas bara api hingga matang. Sementara untuk mengolah tapai membutuhkan waktu dua hari karena harus melalui proses fermentasi. (red/adv)