Logo

Lebaran dan Manfaat Silaturahmi

KINI, umat Islam sedang berbahagia, tepatnya Rabu 5 Juni 2019, umat Islam merayakan hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah atau sebagian umat Islam menyebutnya hari kemenangan. Bagaimana tidak? Setelah melawati lelah dan payahnya puasa selama 30 hari di bulan Ramadhan. Lelah itu kini, Insya Allah akan diganti dengan kesucian dan ampunan dari Allah SWT. Begitulah janji Allah kepada manusia yang bertakwa.

Kegembiraan menyambut momen lebaran itu juga tampak dari ramainya Mall-mall yang disesaki oleh mereka yang memburu diskon. Tak hanya itu pasar tradisional juga dipadati oleh mereka yang mencari jajanan untuk memasak kue dan makanan lyang akan disajikan saat lebaran.

Ketika kita membeli baju, kita merasa bahwa di hari lebaran tubuh yang suci haruslah dibalut dengan pakaian yang indah. Begitupun membeli jajanan yang juga punya maksud sendiri, karena kita tidak mau tamu hadir ke rumah dengan tradisi ‘halal-bi-halal’ tanpa ada kue dan makanan yang disajikan. Tanpa kita sadari, semua itu digerakkan oleh rasa yang sama rasa bangga bahwa kita telah disucikan kembali oleh Allah melalui bulan Ramadhan.

Sementara dilihat dari sisi lain, ada yang mengklaim bahwa hal-hal di atas tidak perlu dilakukan. Lebaran menurut mereka ialah kembali pada kesucian kita, yakni kesederhanaan. Yang terpenting dari merayakan ialah merawat agar kebaikan, ketika dan pasca-Ramadhan, itu terus bersemai sepanjang hidup.

Semua alasan di atas adalah benar dan patut untuk diapresiasi. Namun disini kita sejenak melewati hal itu. Kita akan membahas makna dan manfaat tradisi silaturahmi disaat Lebaran.

Memaknai hari raya Idul Fitri hendaknya bersifat positif. Seperti menjalin silaturahmi adalah sarana membebaskan diri dari dosa yang bertautan antar sesama makhluk.

Begitulah pentingnya silaturahmi sebagaimana Sabda Rasulullah SAW yang artinya :

“Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabat tangan melainkan keduanya akan diampuni (dosanya) sebelum mereka berpisah.” (HR.Daud,Tirmidzi & Ibnu Majah)

Bersilaturahmi mengunjungi rumah orang tua, kakek-nenek dan saudara-saudara sudah menjadi kebiasan yang kita dilakukan disaat lebaran. Kita ingin berkumpul bersama mereka untuk makan bersama dan mengobrol setelah lama tidak bertemu.

Sekarang kita sadari atau tidak, bahwa silaturahmi saat lebaran juga membawa banyak manfaat, bukan sekedar ngobrol dan ngumpul bareng.

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan terhadap orang lain, termasuk juga kepada orang tua kita. Bersilaturahmi dengan anggota keluarga besar dan tetangga-tetangga sekitar rumah saat Lebaran ternyata waktu yang tepat untuk meminta maaf.

Meskipun sebenarnya setiap kita melakukan kesalahan, kita emang harus minta maaf. Dengan saling meminta maaf dan memaafkan, beban kita berkurang dan kita jadi lebih bahagia.

Selain bermaaf-maafan, silaturahmi juga mempererat tali persaudaraan. Bagi kita yang tinggal berjauhan dan berbeda kota dengan saudara maupun keluarga yang lain, Idul Fitri adalah waktu untuk berkumpul bersama dengan anggota keluarga besar.

Sebab itu, silaturahmi menjadi cara untuk mempererat tali persaudaraan. Kita juga bisa bermain bersama dengan saudara-saudara kita yang sudah lama tidak bertemu.

Kemudian manfaat lain dari silaturahmi adalah kita bisa berkenalan dengan anggota keluarga baru. Mungkin ada paman dan bibi kita yang baru saja menikah atau melahirkan bayi. Kita bisa berkenalan dengan adik bayi dan bermain bersama.

Lebaran telah tiba, saatnya kita saling bersilaturahmi, mengunjungi rumah saudara-saudara umat Muslim dan saling bermaaf-maafan. Lupakan kesalahan yang telah dilakukan masa silam, salinglah bermaafan. Kemudian mulailah hari-hari dari hati yang bersih dari dosa dan kesalahan sesama untuk meraih ridho Allah SWT. Aamiin YRA. (**)

(Penulis adalah Pemimpin Umum Media Online bengkulunews.co.id)