Logo

Komentar Exco PSSI yang Picu Tagar “Haruna Out” Menggema di Twitter

NUSANTARA – Jagat media sosial Indonesia kembali ramai. Tagar ‘Haruna Out’ kini menjadi trending di twitter. Netizen Indonesia berbondong-bondong meminta Exco PSSI Haruna Soemitro angkat kaki dari tubuh PSSI.

Sebelumnya, Haruna menjadi narasumber podcast di media online JPNN.com, pada Sabtu (15/01/2022). Komentar Haruna tentang kinerja Timnas Sepakbola Indonesia dan Coach Shin Tae-yong memicu mantan manajer Madura United ini mendadak dihujat netizen.

Berikut beberapa komentar Haruna Soemitro yang kontroversial:

1. Runer Up Tidak Perlu STY

Haruna menyebut posisi Timnas Indonesia yang menjadi runner up Piala AFF 2020 sama saja dengan pencapaian pelatih skuad Garuda sebelumnya.

Ia mengatakan, pelatih sekaliber STY tidak diperlukan jika timnas belum berhasil menjadi juara. Haruno membandingan pencapaian ini dengan pelatih sebelumnya, Luis Milla.

“Kalau hanya runner up, tidak perlu Shin Tae-yong, karena kita sudah enam kali runner up. Terus juga sudah saya sampaikan bahwa kehadiran Shin Tae-yong ini adalah menjawa ekspektasi yang lebih pada rakyat terhadap Luis Milla,” katanya, dikutip dari Youtube JPNN.com, Senin (17/01/2022).

2. Gaya Permaianan STY Disebut Direct

Gaya permainan pelatih STY juga disebut berbeda dengan apa yang selama ini dibangun oleh sepakbola Indonesia. Harun dalam komentarnya menilai, Timnas saat ini lebih bermain direct daripada membangun serangan dari kaki ke kaki.

“Terlihat dari proses latihan maupun game plan Shin Tae-yong itu direct, direct ball. Pasing bergerak, direct ball. Inikan berbeda dengan apa yang ada di klub dan di tim nasional. Jadi wajar saja STY menerima pemain yang tidak siap,” ujar Haruna.

Pernyataan Harun ini spontan menjadi sorotan. Netizen membandingkan pernyataan ini dengan hasil pertandingan Timnas Indonesia di piala AFF 2020. Netizen juga menyertakan gambar terciptanya gol timnas lewat sentuhan kaki dari pemain.

3. Tidak Melihat Proses Tapi Hasil

Ucapan Harun yang juga membuat netizen geram yakni soal hasil yang didapat timnas. Harun menyebut, ia tidak mementingkan proses dari kemajuan sepakbola melainkan hasil. Menurut Harun, tanpa hasil timnas bukanlah apa-apa.

“Sepakbola itu orang tidak mau melihat proses, yang dilihat hasil. Jadi sehebat apapun kompetisi, sehebat apapun proses yang dilakukan oleh federasi atau klub, pasti orang bilang nothing, bukan siapa-siapa dan tidak ada apa-apanya,” ujar Harun.