Logo

Pelatihan Bahasa Isyarat di Monumen Pers Solo

Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) mengadakan kegiatan sosialisasi Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) melalui pelatihan Bisindo mulai 5 Juni – 15 Agustus 2022 yang bertempat di Monumen Pers Nasional, Surakarta.

“Tujuan Pusbisindo adalah melakukan sosialisasi BISINDO, dan membuka pelatihan/kursus bagi orang dengar yang ingin belajar. Semua orang dapat belajar BISINDO termasuk penyandang tuli, anak dengar, orang tua, guru SLB, terapis, psikolog, para profesional dan siapa pun dari semua kalangan dan lapisan sosial,” kata Kepala Monumen Pers Nasional, Widodo Hastyo, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Solo, Sabtu (6/8/2022).

Monumen Pers Nasional merupakan satu-satunya monumen penyiaran berita, di Indonesia. Monumen Pers Nasional itu terletak di kota Solo dan merupakan salah satu cagar budaya. Dari luar, bangunan Monumen Pers Nasional tampak seperti candi Borobudur, sehingga tidak akan sulit menemukannya.

Di dalamnya, kita bisa melihat sejarah seputar surat kabar, sampai melihat koran yang usianya sudah puluhan tahun. Di dalam Monumen Pers Nasional, ada beberapa ruangan yang terpisah untuk melihat informasi ini.

Pada Jumat (5/8/2022) ada juga kegiatan pelatihan wartawan cilik di Monumen Pers. Dibimbing oleh Wakil Kepala Sekolah Penggerak Perubahan bidang Humas SD Muhammadiyadiyah 1 Ketelan Surakarta, delapan siswa terpilih, yang didapuk menjadi jurnalis cilik majalah tunas melati melaksanakan peliputan Monumen Pers Nasional di Jl Gajahmada No 59, Timuran Kecamatan Banjarsari.

Keseruan terlihat saat para jurnalis cilik itu mewawancarai Kuncoro Marhendro Suryo selaku Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum pada Monumen Pers RI.

Seorang jurnalis cilik Gibran Maheswara Javas Setyawan, mengaku senang bisa melakukan peliputan. Apalagi, nantinya hasil karyanya bisa diterbitkan di majalah sekolah dan blog jurnalistik cilik solo.

Widodo menambahkan, Monumen Pers Nasional merupakan referensi utama kesejarahan Pers dan Media Bangsa Indonesia berangkat dari sejarah itu maka setiap sekolah d kota Solo khususnya mengadakan kunjungan jurnalistik ke Monumen Pers Nasional agar lebih memahmi peran dan koleksi yang dimiliki Monumen Pers Nasional.

“Bukan tingkat SD saja, tetapi setiap sekolah bisa berkunjung ke Monumen Pers Nasional untuk mempelajari sejarah dan perkembangan pers dari jaman dahulu. Hingga sekarang koleksi tertua yang dimiliki Monumen Pers Nasional yaitu koran Batavia Gov Gozete terbit pada 1816,” pungkas Widodo.

Infopublik