Logo

Warga Seluma Menjerit: Desa Kami Akan Habis Akibat Tambang Pasir Besi

Warga Seluma Menjerit: Desa Kami Akan Habis Akibat Tambang Pasir Besi

BENGKULU – Warga Desa Pasar Seluma yang juga merupakan pendemo dan anggota Koalisi Rakyat Pesisir Barat, Anton (32) mengatakan tujuan masyarakat melakukan unjuk rasa adalah untuk menolak adanya tambang pasir besi di Seluma.

Anton mengatakan PT Faming Levto Bakti Abadi ini, belum memiliki perizinan yang lengkap sehingga melanggar peraturan perundang-undangan yang ada. Dan sudah beroperasi, masyarakat sudah meyuarakan suara ketidak setujuan adanya PT tersebut sejak 2010.

“Kami sudah koordinasi, dengan tim pak rohidin, bahwasannya mereka mengatakan pt tersebut sampai hari ini belum melengkapi perizinan yang ada, sehingga kamu menuntut hal itu,” kata Anton pada Bengkulunews.co.id (04/06/22) siang.

Tidak hanya masalah perizinan saja, PT tersebut juga memberikan konflik sosial bagi masyarakat dan diskriminasi. Yakni ditangkap dan dipenjarakannya enam warga, selama enam bulan.

“Dan hari ini kita juga mendapatkan, kemaren saat ibu-ibu menginap di pasar seluma, di lokasi tambang. Kita dibubarkan secara paksa oleh pihak kepolisian dan ada sepuluh orang diamankan,” sambungnya.

Penuntutan yang dilakukannya ini, dikarenakan juga dampak yang diberikan oleh PT tambang pasir besi sangatlah besar. Anton menjelaskan masyarakat tidak dapat menanam tumbuh-tumbuhan karena kondisi pasir yang tidak lagi terdukung.

“Ibaratnya, kami menggali sumur itu, kalau tidak dihalang, tanah itu nyusut terus. Abrasi kalau itu terus dikeruk, desa kami bisa habis juga. Apa lagi pasir yang diambil itu besinya yang beratnya,” tutur Anton.

Adapun beberapa desa yang ikut menyuarakan aspirasi ini yakni desa Rawa indah, penago baru, pasar seluma, penago satu, penago dua.

“Itu yang membuat kami terus berjuang, untuk menolak tambang pasir besi tersebut,” demikian Anton.