Bengkulu News #KitoNian

Sungai Meluap, Ratusan Rumah di Gorontalo Terendam Banjir

Foto BNPB

GORONTALO, bengkulunews.co.id – Ratusan rumah di Kabupaten Gorontalo, terendam bencana banjir. Hal tersebut disebabkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berlangsung cukup lama.

Sehingga menyebabkan sungai-sungai di wilayah itu meluap, di wilayah Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, pada Jumat 2 Juni 2017.

Adapun sungai yang meluap itu, sungai Marisa yang melintasi wilayah Limboto Barat, Sungai Moloupo melintasi wilayah Limboto dan Sungai Monggelomo yang melintasi wilayah Kecamatan Tibawa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir tidak hanya merendam ratusan permukiman penduduk, namun juga merendam areal lahan pertanian di Kecamatan Limboto, Limboto Barat dan Tibawa.

Dimana banjir itu, kata dia, merendam 9 kelurahan/desa di 3 kecamatan. Yakni, di Kecamatan Limboto, Kelurahan Tenilo, Bolihuangga, Hunggaluwa, Bongohulawa, dan Kayumerah.

Kemudian, di Kecamatan Limboto Barat, merendam pemukiman di Desa Haya-Haya, Yosonegoro, Pone. Lalu, di Kecamatan Tibawa, di Desa Datahu.

”Tinggi air berkisar 50 hingga 200 centimeter. Sehingga 484 rumah yang dihuni oleh 664 Kepala Keluarga (KK), dengan 2.474 jiwa menjadi dampak banjir,” kata Sutopo, dalam rilis yang diterima bengkulunews.co.id, Sabtu (3/6/2017).

Sutopo menyampaikan, luapan banjir juga menyebabkan fasilitas umum, seperti sarana pendidikan atau sekolah, sarana ibadah masjid, sarana kesehatan berupa puskesmas dan perkantoran ikut terendam banjir.

Sutopo mengatakan, daerah yang paling banyak terendam, terdapat di Kelurahan Tenilo, sebanyak 178 rumah yang didiami 203 KK dengan 632 jiwa. Selanjutnya, di Desa Pone sebanyak 86 rumah, yang dihuni 96 KK dengan 384 jiwa.

”Tidak ada korban jiwa. Meskipun rumah terendam banjir, masyarakat tidak mengungsi karena wilayah ini hampir setiap tahun mengalami banjir,” sampai Sutopo.

”Masyarakat telah memiliki mekanisme kehidupan untuk hidup harmoni dengan banjir. Artinya masyarakat telah memiliki daya survival untuk merespon banjir,” sambung Sutopo.

Untuk membantu masyarakat, terang Sutopo, BPBD Kabupaten Gorontalo bersama BPBD Provinsi Gorontalo, TNI, Polri, SAR, SKPD, PMI dan relawan, telah memberikan bantuan kepada masyarakat.

Dimana, kata dia, BPBD telah menyalurkan makanan siap saji, untuk buka puasa dan sahur bagi masyarakat yang terdampak. BPBD juga membantu masyarakat untuk membersihkan lumpur di sekolah-sekolah dan tempat-tempat ibadah.

”Saat ini sebagian banjir sudah surut,” ujar Sutopo.

Ia juga mengatakan, rutinitas banjir di Gorontalo disebabkan rusaknya kawasan hulu, meningkatnya sedimentasi di sungai dan Danau Limboto, serta kondisi topografi wilayahnya yang merupakan dataran banjir yang telah berkembang menjadi permukiman.

”Wilayah hulu yang banyak berubah menjadi kebun jagung dan lahan pertanian, tanpa disertai dengan konservasi tanah dan air telah menyebabkan wilayah di Gorontalo rentan banjir,” pungkas Sutopo.

[banner group='bawah-berita-1']
Baca Juga
Tinggalkan komen